Di hatimu, aku hanya setangkai ilalang
Tumbuh liar sepanjang kemarau gersang
Maka siangilah...
Karena aku begitu merindu lentik jari
yang pernah menggurat dada
dengan sebait madah
meski tak sempat kubaca
Tanjungpinang, 29 Mei 2010
Sabtu, 29 Mei 2010
Rabu, 19 Mei 2010
Di Berandamu
Lama sudah tak singgah di berandamu
Masih adakah secangkir kopi terhidang
Dalam regukan waktu yang menggigil
Aku kembali menikam jejak membatu
Sayang tak sempat kita ukir
Jadi prasasti pada bingkai sejarah
Kelak dibaca oleh anak cucu kita
Tentang selembar rasa tak terungkap
Jangan biarkan aku termangu !!!
Mengetuk pintu-pintu sepi
Di hatimu....
Tanjungpinang, 20 Mei 2010
Masih adakah secangkir kopi terhidang
Dalam regukan waktu yang menggigil
Aku kembali menikam jejak membatu
Sayang tak sempat kita ukir
Jadi prasasti pada bingkai sejarah
Kelak dibaca oleh anak cucu kita
Tentang selembar rasa tak terungkap
Jangan biarkan aku termangu !!!
Mengetuk pintu-pintu sepi
Di hatimu....
Tanjungpinang, 20 Mei 2010
Senin, 10 Mei 2010
Sri Bintan Pura
Buih ombak menyapa
gelombang menghempas kenangan
di Tanjung penantian...
dan tepi laut jadi saksi
dari seribu lambaian
terselip makna perpisahan
kini pelantar merindu
kapan kapal kan berlabuh
Tanjungpinang, 10 Mei 2010
gelombang menghempas kenangan
di Tanjung penantian...
dan tepi laut jadi saksi
dari seribu lambaian
terselip makna perpisahan
kini pelantar merindu
kapan kapal kan berlabuh
Tanjungpinang, 10 Mei 2010
Minggu, 09 Mei 2010
Kasih Ibu
Di matamu..aku berkaca
tentang kasih tak berkesudahan
Ibu...tertikam aku sudah
dalam kesangsian hidup yang jengah
Terbayang wajah lusuh renta
menyeret langkah di kala senja
di atas sajadahnya terhampar berjuta doa
hanya untuk anaknya.....
Tanjungpinang, 9 Mei 2010
tentang kasih tak berkesudahan
Ibu...tertikam aku sudah
dalam kesangsian hidup yang jengah
Terbayang wajah lusuh renta
menyeret langkah di kala senja
di atas sajadahnya terhampar berjuta doa
hanya untuk anaknya.....
Tanjungpinang, 9 Mei 2010
Langganan:
Postingan (Atom)