Dan senja pun jatuh di kaki langit, baris baris merah perlahan menyeret kelam bersiaplah, karena kita tak akan pernah tahu di peraduan mana mimpi itu ditenggelamkan
Bila jemarimu yang memetik bunga mimpiku, aku rela sebab malam tak akan mampu melarutkan embun menjadi airmata biarlah tangis ini pecah mengoyak kelam lalu pagi menghapus bayang yang tak sempat kubingkai