Bila waktuku sampai
baringkan aku di dadamu
biar masih kurasakan detak kerinduan
dan api cintamu menghangatkan tubuh kaku ini
Bila waktuku sampai
jangan mandikan aku dengan air matamu
cukup seulas senyum dan sepotong doa
disertai lambaian keikhlasan
Dik:
percayalah aku kan selalu mengenangmu di alam perantauan fana
setiap saat kutunggu kiriman surat Al Fatihah tanda kasih darimu
bila rindu, akupun kan hadir di mimpi mimpimu
sambil membawakan setangkai melati
meski mengering sudah
Rumah Sakit Harapan Kita
Jakarta, 2 April 2012
Rabu, 01 Mei 2013
Di Ujung Tafakur
di ujung tafakur sunyiku menepi
selumur dosa gigilkan resah nan pasrah
tak sanggup aku menghitung beribu dusta
dalam hina yang renta dimakan usia
Ya Rab...
masih terbukakah pintu itu untukku?
biar kutikam segala nista
kubasuh dengan hujan nikmatmu
meski hanya tinggal kejap
lalu gelap
tuntunlah hambaMu ini....
Jakarta, 6 April 2012
selumur dosa gigilkan resah nan pasrah
tak sanggup aku menghitung beribu dusta
dalam hina yang renta dimakan usia
Ya Rab...
masih terbukakah pintu itu untukku?
biar kutikam segala nista
kubasuh dengan hujan nikmatmu
meski hanya tinggal kejap
lalu gelap
tuntunlah hambaMu ini....
Jakarta, 6 April 2012
Refleksi Diri
Refleksi Diri (42 Tahun Menjalani Hidup)
musim ini menguning sudah
dedaunan gugur melambai pada tangkai
bila memang saatnya sampai
tiada yang tahu awal dan akhir
pulang dan pergi selalu bersisian
di ujung petang ini, cahaya tinggal redup
rona berpaut, meski rindu tak menyahut
aku menunggu senja menjemput masa
dan melelapkannya di peraduan malam
dan kini, 42 musim sudah kulalui
nafas tersengal menyelimuti sukma yang renta
di tiap simpang bimbang menjulang
sebuah catatan takdir terbentang
aku rindu pulang...
ke pangkuanMU....
Jakarta, 6 April 2012
Tanda Rindu
kutunggu seuntai kata darimu
sebagai tanda rindu ini pernah berpaut
sejauh penantian, mimpiku tergeletak
di sudut malam tempat kita menyimpan kenangan
dik:
harapku memang tak sesuai kenyataaan
biarkan rasa itu pergi
menoreh luka pada bilik hati
seiring perih
biarkan aku berlari
dan bayangmu selalu mengikuti
meski kita tak bersama lagi
di sini aku masih memegang janji
hati ini masih milikmu...
Jakarta, 7 April 2012
sebagai tanda rindu ini pernah berpaut
sejauh penantian, mimpiku tergeletak
di sudut malam tempat kita menyimpan kenangan
dik:
harapku memang tak sesuai kenyataaan
biarkan rasa itu pergi
menoreh luka pada bilik hati
seiring perih
biarkan aku berlari
dan bayangmu selalu mengikuti
meski kita tak bersama lagi
di sini aku masih memegang janji
hati ini masih milikmu...
Jakarta, 7 April 2012
Kabar Kepulangan
kelak, sampai jua aku padamu
walau hanya sekadar kabar
tentang sebuah kepulangan
Kelak, sampai jua aku padamu
meski selintas bayang
tentang sebuah kenangan
putus sudah janjian badan
tiada lagi tempat bertenggang
hanya berkawan lengang.....
jakarta, 22 April 2013
walau hanya sekadar kabar
tentang sebuah kepulangan
Kelak, sampai jua aku padamu
meski selintas bayang
tentang sebuah kenangan
putus sudah janjian badan
tiada lagi tempat bertenggang
hanya berkawan lengang.....
jakarta, 22 April 2013
Ingat Pulang
sesekali menoleh jualah ke belakang
sebagai tanda ingat jalan pulang
karena lenggang beribu simpang
telah membuatmu bimbang......
Jakarta, 16 April 2013
Tempias
bila gerimis memancing tangis
jangan hujani mataku dengan bayangmu
cukup sudah tempiasnya membasahi malamku
Tanjungpinang, 12 Desember 2012
Melintas Malam
aku ingin melintas malam
sebelum larut mengemas rembulan
kemudian melelapkan embun
yang turun menziarahi sunyi
walau hanya sampai ke dinihari....
Tanjungpinang, 4 Desember 2012
Ombak
di lautmu, akulah ombak
berdebur sepanjang musim
mendamparkan sunyi bertampi-tampi
Tanjungpinang, 5 Nov 2012
berdebur sepanjang musim
mendamparkan sunyi bertampi-tampi
Tanjungpinang, 5 Nov 2012
Nan Teralah
seperti nan teralah
disekanya segala lelah
lalu membujur di lapik sajadah
Jakarta, 30 Maret 2013
disekanya segala lelah
lalu membujur di lapik sajadah
Jakarta, 30 Maret 2013
Langganan:
Postingan (Atom)