Menangislah di dadaku
kau akan rasakan debar kerinduan
mengetuk pintu angin delapan penjuru
dan, menjadi embun di sudut hatimu
Tumpahkanlah airmatamu di dadaku
biar mengalir sampai ke lubuk hati
membasahi ranjang usang pelaminan kita
dan di linangnya, aku akan tenggelam
Tanjungpinang, 30 Oktober 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar