Sesibak rambutmu, masih tergerai kenangan
dan aku menyisir waktu yang kian kusut
mengurai helai-helai rindu tak berkesudahan
Tunggulah, karena aku pasti kembali
membuka simpul hati yang terikat di jantungmu
Tanjungpinang, 26 September 2010
Sabtu, 25 September 2010
Rabu, 25 Agustus 2010
Kenangan
Kaukah yang menyulut kenangan?
saat puing-puing lamunku lindap
pada unggun perapian yang gelisah
meliukkan cahayanya menjadi kobar
yang membakar ranting ranting hatiku
Tanjungpinang, 25 Agustus 2010
Minggu, 04 Juli 2010
Pucuk Rindu
Kau ulam lagi pucuk rindu
meranggas di ranting-ranting jiwa
di hati entah....
Tanjungpinang, 4 Juli 2010
meranggas di ranting-ranting jiwa
di hati entah....
Tanjungpinang, 4 Juli 2010
Hanya PadaMu
Bersama malam, kularutkan rindu
mimpi tiada henti membelah kelam
dalam lindapMu aku hanyut
terkatung pada sungai takdir
yang entah di mana muaranya
Inilah pertaruhan nasib
duka perjalanan yang mengalirkan
keluh yang teramat kesah
kemudian mendamparkankan cinta kasihku
di pelataran sajadah kepulangan
hanya padaMU...
Tanjungpinang, 4 Juli 2010
mimpi tiada henti membelah kelam
dalam lindapMu aku hanyut
terkatung pada sungai takdir
yang entah di mana muaranya
Inilah pertaruhan nasib
duka perjalanan yang mengalirkan
keluh yang teramat kesah
kemudian mendamparkankan cinta kasihku
di pelataran sajadah kepulangan
hanya padaMU...
Tanjungpinang, 4 Juli 2010
Sabtu, 29 Mei 2010
Ilalang
Di hatimu, aku hanya setangkai ilalang
Tumbuh liar sepanjang kemarau gersang
Maka siangilah...
Karena aku begitu merindu lentik jari
yang pernah menggurat dada
dengan sebait madah
meski tak sempat kubaca
Tanjungpinang, 29 Mei 2010
Tumbuh liar sepanjang kemarau gersang
Maka siangilah...
Karena aku begitu merindu lentik jari
yang pernah menggurat dada
dengan sebait madah
meski tak sempat kubaca
Tanjungpinang, 29 Mei 2010
Rabu, 19 Mei 2010
Di Berandamu
Lama sudah tak singgah di berandamu
Masih adakah secangkir kopi terhidang
Dalam regukan waktu yang menggigil
Aku kembali menikam jejak membatu
Sayang tak sempat kita ukir
Jadi prasasti pada bingkai sejarah
Kelak dibaca oleh anak cucu kita
Tentang selembar rasa tak terungkap
Jangan biarkan aku termangu !!!
Mengetuk pintu-pintu sepi
Di hatimu....
Tanjungpinang, 20 Mei 2010
Masih adakah secangkir kopi terhidang
Dalam regukan waktu yang menggigil
Aku kembali menikam jejak membatu
Sayang tak sempat kita ukir
Jadi prasasti pada bingkai sejarah
Kelak dibaca oleh anak cucu kita
Tentang selembar rasa tak terungkap
Jangan biarkan aku termangu !!!
Mengetuk pintu-pintu sepi
Di hatimu....
Tanjungpinang, 20 Mei 2010
Senin, 10 Mei 2010
Sri Bintan Pura
Buih ombak menyapa
gelombang menghempas kenangan
di Tanjung penantian...
dan tepi laut jadi saksi
dari seribu lambaian
terselip makna perpisahan
kini pelantar merindu
kapan kapal kan berlabuh
Tanjungpinang, 10 Mei 2010
gelombang menghempas kenangan
di Tanjung penantian...
dan tepi laut jadi saksi
dari seribu lambaian
terselip makna perpisahan
kini pelantar merindu
kapan kapal kan berlabuh
Tanjungpinang, 10 Mei 2010
Minggu, 09 Mei 2010
Kasih Ibu
Di matamu..aku berkaca
tentang kasih tak berkesudahan
Ibu...tertikam aku sudah
dalam kesangsian hidup yang jengah
Terbayang wajah lusuh renta
menyeret langkah di kala senja
di atas sajadahnya terhampar berjuta doa
hanya untuk anaknya.....
Tanjungpinang, 9 Mei 2010
tentang kasih tak berkesudahan
Ibu...tertikam aku sudah
dalam kesangsian hidup yang jengah
Terbayang wajah lusuh renta
menyeret langkah di kala senja
di atas sajadahnya terhampar berjuta doa
hanya untuk anaknya.....
Tanjungpinang, 9 Mei 2010
Selasa, 23 Februari 2010
Aku Telah di Barat
Bila sampai ke barat
aku ingin bersanding dengan matahari
bercengkrama di garis langit menunggu senja datang
Dari barat, aku pinang rembulan
menemaniku sepanjang peraduan malam
dan pagi melahirkan buah mimpi kita
Saat di barat, aku menghitung waktu
menyusuri sunyi tuk sampai ke pangkuanMu
Tanjungpinang, 23 Februari 2010
aku ingin bersanding dengan matahari
bercengkrama di garis langit menunggu senja datang
Dari barat, aku pinang rembulan
menemaniku sepanjang peraduan malam
dan pagi melahirkan buah mimpi kita
Saat di barat, aku menghitung waktu
menyusuri sunyi tuk sampai ke pangkuanMu
Tanjungpinang, 23 Februari 2010
Segumpal Rasa
Dalam lambaian terselip segumpal rasa yang membelit jantung. Biarlah detaknya mengukir garis langkahku: Bahwa kita pernah seiring sejalan. Malam ini aku masih menunggu rembulan meminang peraduan mimpi yang tak sempat kita tenun. Perlahan cahayanya menyapa embun yang terlanjur beku di ujung jiwa kita.
Tanjungpinang, 9 Februari 2010
Tanjungpinang, 9 Februari 2010
Di Jejakmu
Di jejakmu telah kutanam melati
kusiram dengan air mata kerinduan
pada langkah yang tak lagi berayun
meniti sunyi saat purnama tiba
sedang malam membeku di jantungku
kini baru aku mengerti arti kasihmu
Batam, 7 Januari 2010
kusiram dengan air mata kerinduan
pada langkah yang tak lagi berayun
meniti sunyi saat purnama tiba
sedang malam membeku di jantungku
kini baru aku mengerti arti kasihmu
Batam, 7 Januari 2010
Dirikulah Senja
Dirikulah senja, yang menyambut malam dengan belati terhunus menikam pusaran mimpi di ambang fajar. Oh...dikaukah yang menggelepar di ranjang pelaminan itu? Sungguh aku tak sanggup mendengar deru nafasmu memacu pagi.
Tanjungpinang, 18 Desember 2009
Tanjungpinang, 18 Desember 2009
Langganan:
Postingan (Atom)