Halaman

Selasa, 10 November 2009

Kudengar Rintih Itu

Sayup masih kudengar rintih itu
di bawah puing puing reruntuhan
kulihat tanganmu melambai lambai
seakan menyampaikan salam perpisahan

Sayup masih kudengar rintih itu
di antara timbunan tiang tiang beton
kulihat darah dan airmata berceceran
seakan melukiskan duka kita

Sayup masih kudengar rintih itu
sayang...aku hanya bisa berdoa
ketika suaramu tak lagi kudengar


Padang, 5 Oktober 2009

Tidak ada komentar: