Halaman

Selasa, 08 Januari 2008

Air Mata Mak

Mak menampi beras
Keringatnya bercucuran membasahi pagi
Mengalir ke lorong-lorong, jalan-jalan, perumahan-perumahan, terminal, pasar, hingga ke lubuk hati

Mak menanak nasi
Api di tungku menghangatkan pagi
Panasnya membakar dunia hingga air matanya menggelegak, kering, dan menguap

Air mata Mak adalah embun di pagi hari
Membasuh dosa anak-anaknya yang tertinggal semalam

Tidak ada komentar: