Halaman

Kamis, 10 Januari 2008

Dongeng Kita


Masih terngiang di telinga, cerita dongeng yang disampaikan nenek atau ibu ketika saya masih kecil. Apalah artinya dongeng, karena sulit dibuktikan kebenarannya. Tapi cerita seperti Malin Kundang, Sangkuriang, dan yang lainnya, diwariskan secara turun temurun dan dipercayai oleh masyarakatnya.

Sadar atau tidak, dongeng tersebut hingga kini masih melekat di benak saya. Dongeng-dongeng pengantar tidur tersebut telah secara tidak langsung telah mempengaruhi perkembangan kejiwaan saya. Begitulah kedahsyatan dongeng. Jangan sepelekan dongeng.

Kini saya rindu dengan dongeng. Tapi trend sudah berubah. Anak-anak kita sudah terlanjur akrab dengan sinetron, dora emon, sincan, kura-kura ninja. Istri-istri kita sudah terlalu sibuk dengan arisan, organisasi, kumpul sana-sini sehingga tak sempat lagi mendongengkan anak-anaknya.

Dongeng-dongeng kita kini hanya tinggal kenangan. Dongeng-dongeng kita sudah menjadi asing di negeri sendiri, tersingkir oleh arus globalisasi dan modernisasi

Tidak ada komentar: